Kenapa Banyak Pemula Rugi Saat Berinvestasi? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

  • 3 min read
  • Nov 28, 2025

Berinvestasi adalah cara efektif untuk membangun kekayaan jangka panjang. Namun tanpa pengetahuan dan strategi yang tepat, langkah ini bisa berubah menjadi kerugian besar. Banyak investor pemula terjebak dalam kesalahan yang sama karena kurang pengalaman dan minim pemahaman. Apa saja kesalahan umum tersebut, dan bagaimana cara menghindarinya? Berikut ulasan lengkapnya.


1. Tidak Melakukan Riset Secara Mendalam

Riset adalah fondasi utama dalam investasi, tetapi banyak pemula masuk ke pasar tanpa memahami aset yang mereka pilih. Keputusan investasi sering hanya didasarkan pada rekomendasi teman, konten viral, atau tren sementara tanpa melihat data fundamental.

Contohnya, seseorang membeli saham karena harganya sedang naik. Namun ketika harga tiba-tiba turun, mereka panik dan menjual rugi karena tidak mengetahui kondisi keuangan dan prospek perusahaan tersebut.

Intinya: Jangan berinvestasi di sesuatu yang tidak Anda pahami. Pelajari laporan keuangan, industri, dan kondisi pasar sebelum membeli aset.


2. Mengabaikan Diversifikasi Portofolio

Banyak pemula menaruh seluruh modal pada satu saham, satu sektor, atau bahkan satu jenis aset kripto. Ini sangat berisiko. Jika satu aset jatuh, seluruh portofolio terkena dampaknya.

Diversifikasi membantu menyebar risiko dengan membagi investasi pada berbagai instrumen seperti saham, obligasi, reksa dana, hingga deposito sesuai profil risiko.

Solusi: Bangun portofolio yang beragam agar kerugian di satu aset dapat ditutupi oleh aset lain.


3. Membuat Keputusan Berdasarkan Emosi

Emosi adalah musuh utama investor. Ketika pasar bullish, investor tergoda membeli berlebih. Saat bearish, mereka panik dan menjual di harga rendah.

Contohnya terjadi pada awal pandemi COVID-19. Banyak investor pemula menjual saham ketika pasar turun tajam, padahal beberapa bulan kemudian pasar pulih dan bahkan melonjak.

Tips: Kendalikan emosi. Gunakan strategi seperti dollar-cost averaging untuk mengurangi efek fluktuasi pasar.


4. Tidak Memiliki Tujuan Keuangan yang Jelas

Investasi tanpa tujuan jelas ibarat berlayar tanpa arah. Banyak orang berinvestasi tanpa menentukan apakah tujuannya untuk pensiun, dana pendidikan, atau membeli rumah.

Tanpa tujuan, keputusan investasi menjadi tidak konsisten dan sulit dievaluasi.

Saran: Tentukan tujuan finansial yang spesifik, terukur, dan memiliki timeline jelas agar strategi Anda lebih fokus.


5. Hanya Fokus pada Keuntungan dan Mengabaikan Risiko

Narasi “cuan cepat” sering membuat pemula terjebak di instrumen berisiko tinggi atau bahkan investasi bodong. Padahal, semakin besar potensi profit, semakin besar pula risikonya.

Pelajarannya: Pahami profil risiko Anda. Pilih instrumen yang sesuai dengan toleransi risiko dan tujuan investasi.


Cara Menghindari Kesalahan Investasi Pemula

1. Edukasi Diri Sebelum Terjun ke Dunia Investasi

Pemahaman dasar adalah kunci. Banyak kerugian terjadi bukan karena pasar buruk, tetapi karena investor tidak memahami apa yang mereka lakukan.

Pelajari analisis fundamental, teknikal, manajemen risiko, dan psikologi pasar. Ikuti kursus, baca buku, tonton video edukasi, dan jangan mudah percaya janji profit besar.


2. Buat Perencanaan Keuangan yang Solid

Perencanaan yang baik membantu Anda tetap disiplin. Mulailah dari:

  • Mengatur anggaran bulanan

  • Menyediakan dana darurat 3–6 bulan

  • Menentukan alokasi dana investasi

Dengan perencanaan matang, setiap keputusan investasi lebih terarah.


3. Belajar dari Pengalaman dan Kesalahan Orang Lain

Anda tidak harus menunggu rugi untuk belajar. Pelajari pengalaman investor sukses seperti Warren Buffett atau Peter Lynch. Banyak prinsip investasi mereka terbukti relevan hingga sekarang.

Bergabung dalam komunitas finansial atau forum diskusi juga dapat memberikan insight tambahan.


4. Bersabar dan Fokus pada Jangka Panjang

Investasi bukan jalan pintas menuju kaya. Banyak pemula ingin hasil cepat dan akhirnya terjebak spekulasi.

Padahal, pasar memiliki siklus naik turun yang normal. Dengan kesabaran dan konsistensi, hasil jangka panjang akan lebih memuaskan.


Kesimpulan

Investasi adalah alat penting untuk membangun kekayaan, tetapi keberhasilannya bergantung pada pengetahuan, strategi, dan disiplin. Kesalahan seperti kurang riset, tidak diversifikasi, atau keputusan emosional dapat menghambat perkembangan portofolio.

Dengan edukasi yang tepat, perencanaan finansial yang kuat, serta fokus pada tujuan jangka panjang, Anda dapat menghindari jebakan umum dan menjadi investor yang lebih bijak.

Ingat, investasi adalah maraton—bukan sprint. Setiap keputusan yang cerdas akan membawa Anda selangkah lebih dekat menuju kebebasan finansial***