Saham vs Properti: Mana Pilihan Investasi yang Lebih Menguntungkan?

  • 3 min read
  • Nov 28, 2025

Dalam membangun kekayaan jangka panjang, dua instrumen investasi yang paling sering menjadi perbandingan adalah saham dan properti. Keduanya memiliki potensi keuntungan yang menarik, tetapi menawarkan tingkat risiko, fleksibilitas, serta kebutuhan modal yang berbeda. Untuk menentukan pilihan yang paling tepat, Anda perlu memahami karakteristik masing-masing instrumen secara mendalam. Artikel ini membahas semua aspek penting agar Anda dapat memilih investasi paling sesuai dengan tujuan finansial dan profil risiko Anda.


Pengertian Investasi Saham

Investasi saham merupakan kegiatan membeli sebagian kepemilikan perusahaan yang diperdagangkan di bursa efek. Ketika Anda membeli saham, Anda menjadi pemilik sebagian kecil perusahaan tersebut. Keuntungan dapat diperoleh melalui:

  • Dividen, yaitu pembagian laba perusahaan.

  • Capital gain, yaitu keuntungan dari kenaikan harga saham.

Investasi saham menawarkan fleksibilitas tinggi dan potensi pertumbuhan signifikan, namun pergerakan harganya cenderung cepat dan dipengaruhi berbagai faktor, sehingga risikonya cukup besar.


Pengertian Investasi Properti

Investasi properti melibatkan pembelian aset fisik seperti tanah, rumah, apartemen, atau bangunan komersial. Keuntungan berasal dari:

  • Kenaikan nilai properti dari waktu ke waktu.

  • Pendapatan sewa yang memberikan pemasukan rutin.

Properti dikenal sebagai instrumen yang stabil dan cocok untuk tujuan jangka panjang, meskipun membutuhkan modal besar serta pengelolaan yang lebih intensif.


Keunggulan Investasi Saham

1. Modal Awal Terjangkau

Anda dapat mulai berinvestasi saham dengan modal kecil, bahkan mulai dari ratusan ribu rupiah. Hal ini membuat saham lebih mudah diakses bagi investor pemula.

2. Likuiditas Sangat Tinggi

Saham bisa dijual kapan saja selama jam perdagangan bursa. Dalam hitungan detik, aset Anda dapat berubah menjadi uang tunai.

3. Diversifikasi Lebih Mudah

Dengan modal yang sama, Anda bisa menyebarkan investasi ke berbagai sektor industri. Diversifikasi ini membantu meminimalkan risiko ketika satu sektor mengalami penurunan.


Kekurangan Investasi Saham

1. Harga Berfluktuasi Drastis

Harga saham bisa naik atau turun secara cepat akibat sentimen pasar, kondisi ekonomi, hingga kinerja perusahaan. Hal ini membuat risiko jangka pendek cukup tinggi.

2. Membutuhkan Pengetahuan dan Analisis

Investor perlu memahami dasar-dasar analisis fundamental dan teknikal untuk membuat keputusan investasi yang tepat. Tanpa pengetahuan memadai, risiko kerugian lebih besar.


Keunggulan Investasi Properti

1. Nilai Aset Cenderung Stabil

Properti jarang mengalami penurunan nilai drastis. Stabilitas ini menjadikannya pilihan menarik bagi investor konservatif.

2. Memberikan Pendapatan Pasif

Properti yang disewakan dapat memberikan pemasukan rutin bulanan atau tahunan.

3. Potensi Apresiasi Jangka Panjang

Lokasi strategis dan perkembangan wilayah dapat mendorong kenaikan nilai properti secara signifikan, sehingga efektif melawan inflasi.


Kekurangan Investasi Properti

1. Membutuhkan Modal Besar

Untuk membeli properti, Anda harus menyiapkan uang muka, biaya notaris, pajak, hingga biaya renovasi. Totalnya cukup besar bagi sebagian investor.

2. Perlu Perawatan Rutin

Properti harus dirawat agar tetap layak huni atau layak sewa. Biaya perawatan dan pajak properti perlu diperhitungkan.

3. Likuiditas Rendah

Menjual properti membutuhkan waktu lama dan bergantung pada kondisi pasar. Tidak semudah menjual saham.


Perbandingan Saham dan Properti

Risiko dan Keuntungan

  • Saham: potensi keuntungan besar dalam waktu singkat namun risikonya tinggi.

  • Properti: lebih stabil dan aman, tetapi potensi keuntungan biasanya jangka panjang.

Kebutuhan Modal

  • Saham: dapat dimulai dengan modal kecil.

  • Properti: membutuhkan modal besar, meski KPR dapat membantu.

Waktu dan Komitmen

  • Saham: bisa dikelola secara pasif melalui aplikasi investasi.

  • Properti: memerlukan perhatian lebih, seperti mencari penyewa dan melakukan perawatan.


Faktor yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Memilih

1. Tujuan Investasi

2. Profil Risiko

  • Berani menanggung risiko tinggi: pilih saham.

  • Konservatif dan mengutamakan keamanan: pilih properti.

3. Kondisi Ekonomi

Kondisi ekonomi memengaruhi kedua instrumen secara berbeda: saham sensitif terhadap volatilitas pasar, sedangkan properti lebih stabil meski tetap terpengaruh perkembangan suku bunga dan daya beli.


Contoh Kasus Investasi di Indonesia

Investor Saham yang Sukses

Tokoh terkenal seperti Lo Kheng Hong mampu mengembangkan kekayaannya dari modal kecil melalui strategi value investing jangka panjang.

Kisah Apresiasi Properti

Sebagai contoh, sebuah rumah di Jakarta Selatan yang dibeli seharga Rp500 juta pada 2005 meningkat menjadi Rp3 miliar pada 2023. Selain itu, pemiliknya juga menikmati pendapatan sewa selama bertahun-tahun.


Strategi Mengombinasikan Saham dan Properti

Diversifikasi Portofolio

Menggabungkan kedua instrumen dapat memberikan keseimbangan optimal antara pertumbuhan dan stabilitas.

Manfaatkan Momentum Pasar

  • Saat pasar saham bullish → tambah porsi saham.

  • Saat harga properti sedang terkoreksi → manfaatkan peluang membeli aset.

Pendekatan dinamis ini membantu memaksimalkan peluang sekaligus mengurangi risiko.


Kesimpulan

Tidak ada instrumen yang benar-benar lebih unggul secara universal. Baik saham maupun properti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pilihan terbaik bergantung pada:

  • tujuan keuangan Anda,

  • toleransi risiko,

  • modal yang tersedia, dan

  • kondisi pasar.

Saham ideal untuk investor bermodal kecil yang menginginkan fleksibilitas dan siap menghadapi fluktuasi. Properti lebih cocok untuk mereka yang mencari stabilitas, pendapatan pasif, dan pertumbuhan jangka panjang. Dengan pemahaman yang tepat dan strategi yang matang, Anda dapat membangun portofolio investasi yang kuat menuju kebebasan finansial.***